Barang bekas atau Preloved,
begitu orang-orang menyebutnya untuk barang-barang tak terpakai yang dijual
dengan harga yang jauh lebih murah dari harga waktu ketika membelinya. Ya, ‘menjualnya’
merupakan cara yang menguntungkan untuk memanfaatkan barang bekas yang tidak
aku pakai lagi. Tentu saja untuk menjual barang second dulu sempat
tak terpikirkan, karena memang pada dasarnya aku bukanlah tipe orang yang ‘jago’
berjualan.
Justru aku lebih jago dalam hal
berbelanja saja, terutama belanja di webstore yang iklannya biasa bermunculan
di website-website atau blog-blog orang, hehehe… Hingga suatu saat aku stalking Instagram nya youtuber make up
favorit aku, dia posting mengenai aplikasi jual beli barang preloved secara
online dimana dia jual make up yang udah dia pakai untuk review, nama aplikasi
tersebut adalah Prelo.
Prelo merupakan aplikasi jual beli
online dimana setiap pengguna aplikasi yang memiliki akun bisa menjual dan
membeli barang-barang bekas mapun barang baru yang terpercaya. Bagaimana tidak?
Prelo sangat selektif terhadap penjual yang meng-upload barang dagangannya. Hal ini dilakukan supaya tidak ada kecurangan
yang membuat pembeli mengalami kerugian karena membeli barang branded yang
palsu alias KW.
Metode pembayarannya pun menggunakan
satu rekening bersama, sehingga pembeli tidak perlu khawatir apabila penjual
belum memproses orderannya, ketika ia telah berhasil mentransfer sejumlah uang.
Karena nominal uang yang masuk rekening prelo akan ditahan hingga transaksi selesai
dan barang sampai ditangan pembeli. Ketika pembeli memberikan review maka
ketika itu juga sejumlah nominal sudah tercantum di prelo balance yang ada di
akun penjual. Akan tetapi meskipun pembeli tidak mereview barang yang telah
dibeli, prelo balance akan ‘terisi’ setelah jangka waktu 3 hari.
Nah, dari situ aku penasaran sama (niat
awalnya download prelo adalah buat cuci mata, kali aja ada make up branded
dengan harga miring :D) Ya, setelah download, membuat akun, dan cuci mata di
prelo, aku kepikiran kenapa aku ngga melapak aja ya di prelo? Akhirnya aku coba
dengan beberapa make up aku yang mubadzir tak terpakai dengan alasan yang memang
aneh, istilahnya ‘laper mata’ kalau lagi jalan-jalan :D masih ingat waktu itu
barang preloved pertama aku yang terjual adalah WardahLonglasting Lipstick second dan LT Pro Longlasting MatteLip Cream bekas.
Senang rasanya bisa menjual sesuatu dan
menghasilkan uang dari barang yang tidak dipakai lagi. Mulai deh ketagihan
untuk memasukan barang-barang yang bisa dimanfaatkan ke toko aku. Apalagi ada
review untuk penjualnya yang membuat
rating toko menjadi naik, by the
way terimakasih review nya :). Pengalaman aku ketika menjual barang yang
bobot dan ukurannya besar I prelo adalah ketika aku menjual kulkas bekas satu pintu
ukuran normal (aku lupa lagi tingginya) merek Panasonic.
Sangat terbantu sekaliiiii… karena mau pindahan kos dan kulkas itu terlali
berat di bawa pindahan, alhamdulillah bagai keajaiban tak lama mau pindahan langsung
terjual.
Ada satu hal menarik yang aku lupa
bilang, di prelo ini penjual dan pembeli selain bisa berinteraksi di chat, juga
bisa tawar menawar harha lho! Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli
yang memiliki harapan bisa membeli barang bagus dengan harga murah. Sekarang setiap
harinya aku selalu buka aplikasi hanya untuk meng-up barang jualan aku, supaya tetap di urutan teratas. Ada untungnya
juga lho. Aku dapat beberapa Achievement diantaranya super active user dalam 94 hari dan The Authentic Club dimana aku selalu upload barang-barang original :)
Pokoknya Prelo sugoooooiii banget deh.
0 Response to "Hariku Bersama Prelo, Barang Bekas Berkualitas Menjadi Rupiah"
Posting Komentar